Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 13:16:44【Kabar Kuliner】162 orang sudah membaca
PerkenalanAlessandro Conti (kiri) berbincang dengan pelanggan di toko gelato miliknya di Shanghai, China timur

Shanghai (ANTARA) - Di Kawasan Perlindungan Sejarah Jalan Hengshan-Fuxing (Hengfu) di Distrik Xuhui, Shanghai, terdapat sebuah kedai bernama Amuni Gelato yang menawarkan es krim ala Italia.
Pemilik kedai gelato ini adalah Alessandro Conti.
Hubungan Conti dengan China bermula saat dia masih mahasiswa.
Conti mengambil jurusan bahasa Mandarin di Universitas Palermo dan kemudian mengikuti program pertukaran mahasiswa di Chongqing, China barat daya.
Mengantongi gelar sarjana dalam penerjemahan simultan, Conti fasih berbahasa Italia, Inggris, dan Mandarin.

"Saya telah tinggal di banyak kota di China, tapi Shanghai adalah favorit saya," kata Conti.
"Ini kota internasional yang beragam, serta memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengekspresikan diri."
Preferensi Conti terhadap Shanghai mendorongnya untuk menetap di Shanghai dan memulai bisnisnya sendiri.

Sebagai vlogger makanan Italia dan pengusaha yang berbasis di Shanghai, Conti percaya bahwa keterbukaan dan inklusivitas Shanghai menjadi katalis bagi pengusaha muda.
"Mendirikan perusahaan di sini sangat mudah. Dari pendaftaran hingga penerbitan izin usaha, efisiensinya luar biasa," ujar Conti. "Saya ingin membangun keluarga dan masa depan saya di sini."
Suka(65781)
Artikel Terkait
- Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
- MU diimbangi Nottingham Forest 2
- Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
- Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu
- Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
- Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
- DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
Resep Populer
Rekomendasi

KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

MU diimbangi Nottingham Forest 2

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025

Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS